Rabu, 11 Mei 2016

HIDUP DIPIMPIN ROH ALLAH

HIDUP DIPIMPIN ROH ALLAH
 “Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah”  (Roma 8:14)

Hari ini kita memasuki hari Pentakosta. Pentakosta merupakan hari ke-50 setelah Paskah (Kebangkitan Kristus). Peristiwa pencurahan Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul 2:1-13 mengajarkan kepada kita bahwa setiap orang percaya hendaknya mau menjadi saksi Kristus serta mewartakan Injil dibawah pimpinan oleh Roh Kudus,

Apa artinya hidup dipimpin oleh Roh Kudus?
1)   Roh Kudus harus menjadi ‘pengarah/penuntun’ hidup kita. Banyak orang yang sulit hidup dipimpin Roh kudus karena mereka lebih mengandalkan tuntunan akal budi, nalar dan pikirannya sendiri.  Mereka lebih mengandalkan metode-metode ilmiah dibanding firman Tuhan.
2)   Hidup dipimpin Roh Kudus juga memiliki makna mampu membangun relasi yang indah dengan Tuhan. Relasi atau hubungan yang indah dapat dibangun dengan kesetiaan kita bersaat teduh, berdoa, beribadah, persekutuan dan membaca firman Tuhan.
3)   Mau mendengarkan suara Tuhan. Kita sering hidup dipimpin oleh suara manusia dibanding suara Tuhan. Kita lebih sering tidak enak dengan  manusia dibanding dengan Tuhan. Suara manusia sering lebih kira pikirkan dan rasakan dibanding suara Tuhan.
4)   Hidup dipimpin Roh Tuhan artinya mampu mematikan keinginan-keinginan daging, seperti : percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, pencideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pestapora dsb (Galatia 5:19-21)

Hidup dipimpin Roh Allah adalah keharusan bagi setiap orang percaya. Kita hanya akan disebut anak Allah jika hidup kita dipimpin oleh Roh Allah (Roma 8:14). Sekarang tinggal bagaimana respon kita terhadap tuntunan Roh Allah, maukah kita menyerahkan hidup kita dibawah pimpinan Roh Kudus atau tetap mengeraskan hati? Mari kita serahkan hidup kita di bawah pimpinan Roh Kudus, agar kita memperolah hikmat dan pengertian serta takut akan Tuhan.

(lukas is)

Jumat, 15 Maret 2013

KASIH DAN KEADILAN ALLAH


KASIH DAN KEADILAN ALLAH
Manusia mati di dalam dosa, itu adalah keadilan Allah; umat pilihan diselamatkan, itu adalah kasih Allah. Bersyukurlah!  (Ayub 8:3)
Konsep pemahaman kasih dan keadilan dalam diri manusia sangatlah berbeda dengan konsep kasih dan keadilan Allah. Sehingga kita sering bertanya: Kalau Allah itu mengasihi mengapa ada neraka? Bila Allah adil mengapa ada yang kaya tetapi ada yang miskin? Kalau Allah itu mengasihi mengapa penderitaan terus menerus harus kita alami? Kalau Allah adil mengapa orang yang berlaku curang hidupnya malah berkelimpahan, sementara orang yang takut akan Tuhan hidupnya berkekurangan? Lalu dimana letak kasih dan keadilan Allah?


Mengapa kita sulit memahami kasih dan keadilan Allah? Ada 2 penyebab mengapa manusia sulit memahami kasih dan keadilan Allah:


1)      Manusia memiliki kasih yang terbatas, sehingga sangat sulit memahami kasih Allah yang tidak terbatas. Kasih manusia yang terbatas tidak dapat menjadi patokan untuk menilai seberapa besar kasih Allah, justru harus sebaliknya. Kasih Allah seharusnya menjadi patokan, dasar tindakan manusia (I Yoh. 4:8, 16).


2)      Bahwa dengan keadilannya yang terbatas pula, manusia (yang sudah cemar oleh dosa), tidak layak menghakimi keadilan Allah yang absolut.

Kasih dan keadilan Allah senantiasa berjalan bersama-sama. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya barang siapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh.3:16). “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23) adalah contoh kasih dan keadilan Allah berjalan bersama-sama.


            Saat kita berbuat dosa, maka kita harus menerima konsekuensi hukuman Allah. Tetapi jika kita bertobat dan hidup benar di hadapan Tuhan maka kita akan diampuni dan diberkati. Itu adalah keadilan sekaligus kasih Allah.



            Bagaimana dengan kehidupan kita saat ini? Masihkan kita menganggap semua yang terjadi dalam hidup kita terutama hal-hal yang tidak mengenakkan (sakit, pendeitaan, kemiskinan, dll) adalah wujud ketidak adilan Allah?



Keadilan dan kasih Allah selalu berjalan bersama-sama, hanya saja manusia sulit memahami jika tanpa dilandasi sebuah keyakinan dan iman yang teguh.. Amin!

@ev.lukas istiadi

PENGHARAPAN DALAM PENDERITAAN



PENGHARAPAN DALAM PENDERITAAN
“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai”  (Mazmur 126:5)

Ketika kita sedang mengalami situasi yang sulit, kondisi yang tidak mengenakkan, hidup dalam kesusahan serta menderita, biasanya yang kita lakukan adalah menggerutu, mengeluh, menyalahkan pihak lain, patah semangat. Semua yang kita lihat hanyalah bayang-bayang suram bahkan gelap. Kita sulit untuk bisa melihat seberkas sinar terang dibalik penderitaan yang kita alami. Dalam situasi apapun bahkan ketika semua kita anggap tidak ada jalan keluarnya lagi, sebenarnya kita tetap memiliki pengharapan yang pasti di dalam Tuhan. Mengapa demikian?
1)    Tuhan sanggup melakukan perkara yang besar bagi kita (Mazmur 126:2-3). Untuk itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersukacita dalam segala keadaan.
2)    Tuhan sanggup memulihkan keadaan kita, seperti memulihkan batang air (Mazmur 126:4). Jika saat ini kita mengalami kondisi “kering” maka Tuhan sanggup memulihkan untuk mengembalikan mata air berkat agar terus mengalir dalam hidup kita.
3)    Tuhan senantiasa akan memberkati jerih payah dan kerja keras kita. Meskipun saat ini kita harus ‘menabur dengan mencucurkan air mata’ namun janji berkat Tuhan akan mengubah penderitaan menjadi sukacita (Mazmur 126:5).


4)    Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8:28). Apapun yang terjadi dengan hidup kita saat ini, yakinlah itu semua dalam kerangka rencana Tuhan bagi kebaikan kita semua.
Saudara terkasih, terkadang ketika kita minta cuaca cerah kepada Tuhan, justru hujan dan badai yang terjadi. Kenapa? Karena melalui hujan dan badai itu Tuhan akan memberikan pelangi yang indah dalam kehidupan kita. Jangan mengeluh menjalani hidup ini. Lakukan semuanya dengan bersandar akan pengharapan dalam Tuhan. Ingat, bahwa Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkotbah 3:11). Serahkanlah segala kekuatiran kita kepada Tuhan, melalui doa dan ucapan syukur serta puji-pujian. Maka damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus (Filipi 4:6-7). Amin !
@Ev. lukas istiadi

Selasa, 28 Agustus 2012

NILAI DAN NORMA (MATERI KLS XI)


NILAI DAN NORMA

Pengertian Nilai dan Norma :
a.      Nilai adalah perasaan tentang apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang yang memiliki nilai itu.
Menurut Prof. Dr. Notonegoro nilai terbagi menjadi 3 bagian ;
1)      Nilai material : segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
2)      Nili vital: segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas
3)      Nilai kerohanian : segala seuatu yang berguna bagi manusia, terbagi dalam empat macam (nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai moral, nilai religius)   
b.      Norma adalah petunjuk-petunjuk untuk hidup yang berisi tentang perintah atau larangan agar setiap manusia berperilaku sesuai dengan aturan atau norma itu. Tujuannya adalah untuk menciptakan ketertiban dan kedamaian serta kerukunan di dalam kehidupan bersama di dalam masyarakat, dibidang keagamaan, kesusilaan, kesopanan, adat istiadat, hukum dsb, yang diwujudkan dalam bentuk larangan, keinginan, perintah, celaan,dsb.
c.       Beberapa contoh nilai dan norma yang berlaku secara universal di dalam masyarakat yang perlu kita sikapi dengan kritis sesuai dengan iman Kristen :
1)      Pengendalian diri   2)Berani membela yang benar   3) Bertanggungjawab      4) Kebaikan 5) Setia 6) Rendah hati 7) Adil


“MAKNA DAN HAKIKAT NILAI”
1. Menjelaskan asal muasal perkataan Nilai:
a. Norma (Norm)      : kaidah atau tolak ukur untuk menentukan sesuatu.
b. Susila (Sila)              : akhlak atau kesopanan atau keberadaan secara mendasar
c. Etika (Ethos)            : perasaan bathin atau kecenderungan hati untuk melakukan sesuatu.
d. Moral (mores)       : kelakuan baik secara lahiriah
e. Potensi                      : kesanggupan, kelebihan, kemampuan

2. Lingkup Nilai:
a. Nilai adalah segala sesuatu dalam diri manusia, baik secara jasmani, akal budi dan rohani;  yang dapat diukur untuk diterima atau ditolak.
b. Fungsi nilai adalah menjadi landasan, titik tolok untuk bertingkah laku, bertutur kata, dan
    landasan berpikir.
c. Hakikat nilai adalah suatu hal (sesuatu yang mendasar) yang menyebabkan hal itu pantas
    untuk dikejar, diperjuangkan, berharga, sehingga manusia rela menderita berkorban,  
    mempertahankan, bahkan rela mati untuk itu.
d. Tujuan nilai adalah memberikan motivasi kepada seseorang, menentukan kualitas
    kehidupan seseorang, dan memberikan arah kehidupan.

3. Menurut kualitas dan kadar nilai dapat dibagi dalam 2 bagian, yakni:
a. Nilai Instrumental
Adalah nilai sebagai alat yang memungkinkan kita mencapai berbagai tujuan dan sasaran hidup (Misalnya: uang, harta)
b. Nilai intrinsic
     Adalah nilai yang harus dilayani manusia , bukan untuk melayani manusia. Nilai ini adalah  
     nilai sejati. (Misalnya: kebenaran, keadilan, kesucian, kemanusiaan, kebaikan)

4. Berdasarkan tempat nya ada nilai, dapat dibagi 2, yaitu:
a. Nilai universal, adalah nilai yang berlaku bagi seluruh umat manusia, dimanapun dan
     kapanpun, seperti hak asasi manusia.
b. Nilai particular, adalah nilai yang berlaku bagi kelompok manusia tertentu, di tempat
    tertentu, dalam kesempatan tertentu. Misalnya memberikan sesuatu dengan tangan
    kanan.

5. Dari setiap nilai saling berkaitan dan membentuk suatu system, dimana hal ini akan diusahakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
a. Kebutuhan fisiologis; merupakan kebutuhan-kebutuhan yang paling mendasar untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya. Misalnya pangan, sandang, bpapan, udara dan air.
b. Kebutuhan akan rasa aman dan terlindungi; manusia butuh bebas dari rasa takut, bebas dari ancaman, bebas dari kekerasan yang ditujukan kepada harta benda dan pada dirinya.
c. Kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki; manusia selalu ingin dimiliki dam memiliki seseorang atau kelompok. Manusia butuh dicintai dan mencintai. Jika kebutuhan itu tidak terpenuhi maka manusia akan menjadi apatis dan tidak memperdulikan orang lain lagi.
d. Kebutuhan akan harga diri; setiap ornag berhak menerima hormat dari sesamanya, membutuhkan pengakuan dan penghargaan atas setiap prestasi yang telah dibuatnya. Setiap manusia membutuhkan pengakuan dari keunikan yang dimilikinya.
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri; manusia butuh untuk merealisasikan semua potensi, bakat yang ada pada dirinya. Di dalam ajaran iman Kristen, aktualisasi diri harus sejalan dengan gambar dan rupa Allah.

KONSEP NORMA-NORMA SECARA UMUM DAN KHUSUS (NORMA KRISTEN)

1. Menguraikan materi: “Konsep Norma-norma Secara Umum dan Khusus (Norma Kristen)
Norma adalah: suatu aturan atau ketentuan yang berlaku secara umum dan khusus.
Norma secara khusus: segala pegangan, pedoman, aturan ataupun tolok ukur yang diyakini/dipercaya oleh kelompok tertentu yang mengandung nilai universal.
Norma secara umum adalah: segala aturan, pedoman, pegangan, ataupun tolok ukur yang mengandung nilai universal.
Kristiani: mendoakan musuh
Umum: memusnahkan musuh
Secara Umum: mewajibkan menghormati orang tua
Secara khusus: (kristiani) diwajibkan juga menghormati orang tua

2. Macam-macam norma:
a. Norma yang diajarkan orang tua, mis: memakai pakaian yang sesuai di rumah, menyapa orang lain (selamat pagi, siang, sore, malam) dan lain-lain.
b. Norma yang diajarkan oleh masyarakat, mis: sopan santun, pergaulan tidak bebas, bagaimana bergaul dengan masyarakat, pergaulan muda/I, bagaimana menghargai tokoh-tokoh adat, agama, tokoh masyarakat, dan lain sebagainya.
c. Norma-norma yang diajarkan oleh gereja, mis: takut akan Tuhan, setia kepada ajaran Yesus, kebenaran Allah, mengasihi Tuhan, pokok-pokok iman Kristen, tentang keselamatan dan lain sebagainya.
d. Norma yang diajarkan di sekolah, jangan terlambat, disiplin menggunakan waktu, bagaimana supaya cita-cita tercapai, bagaimana kita supaya tekun belajar, tidak kalah/tinggal kelas, dan lain sebagainya.
e. Norma-norma yang diajarkan oleh pemerintah, mis: sadar dalam hukum, sadar pajak, sadar membayar PBB, sadar lingkungan, hemat energy, sadar dalam hiudp berbangsa dan bernegara, dan lain sebagainya.
f. Norma ynag diajarkan oleh media massa, mis: norma seksual, etika, dan lain sebagainya

3. Norma Kekristenan
·         Mensyukuri anugrah Allah
·         Membangun kehidupan baru
·         Membangun kehidupan yang terpanggil, untuk memelihara dan menjalankan nilai-nilai keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
·         Anak-anak terang yang menghasilkan kebaikan, kebenaran, keadilan Allah, karena Ia hidup di terangi oleh Kasih dan kuasa Allah (Efesus 5:9)
·         Memiliki kasih, dan melaksanakannya
·         Sukacita,
·         damai sejahtera
·         Sabar,
·         murah hatinya
·         Kesetiaan,
·         kelemah lembutan
·         Mampu menguasai diri