Selasa, 28 Agustus 2012

NILAI DAN NORMA (MATERI KLS XI)


NILAI DAN NORMA

Pengertian Nilai dan Norma :
a.      Nilai adalah perasaan tentang apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang yang memiliki nilai itu.
Menurut Prof. Dr. Notonegoro nilai terbagi menjadi 3 bagian ;
1)      Nilai material : segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
2)      Nili vital: segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas
3)      Nilai kerohanian : segala seuatu yang berguna bagi manusia, terbagi dalam empat macam (nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai moral, nilai religius)   
b.      Norma adalah petunjuk-petunjuk untuk hidup yang berisi tentang perintah atau larangan agar setiap manusia berperilaku sesuai dengan aturan atau norma itu. Tujuannya adalah untuk menciptakan ketertiban dan kedamaian serta kerukunan di dalam kehidupan bersama di dalam masyarakat, dibidang keagamaan, kesusilaan, kesopanan, adat istiadat, hukum dsb, yang diwujudkan dalam bentuk larangan, keinginan, perintah, celaan,dsb.
c.       Beberapa contoh nilai dan norma yang berlaku secara universal di dalam masyarakat yang perlu kita sikapi dengan kritis sesuai dengan iman Kristen :
1)      Pengendalian diri   2)Berani membela yang benar   3) Bertanggungjawab      4) Kebaikan 5) Setia 6) Rendah hati 7) Adil


“MAKNA DAN HAKIKAT NILAI”
1. Menjelaskan asal muasal perkataan Nilai:
a. Norma (Norm)      : kaidah atau tolak ukur untuk menentukan sesuatu.
b. Susila (Sila)              : akhlak atau kesopanan atau keberadaan secara mendasar
c. Etika (Ethos)            : perasaan bathin atau kecenderungan hati untuk melakukan sesuatu.
d. Moral (mores)       : kelakuan baik secara lahiriah
e. Potensi                      : kesanggupan, kelebihan, kemampuan

2. Lingkup Nilai:
a. Nilai adalah segala sesuatu dalam diri manusia, baik secara jasmani, akal budi dan rohani;  yang dapat diukur untuk diterima atau ditolak.
b. Fungsi nilai adalah menjadi landasan, titik tolok untuk bertingkah laku, bertutur kata, dan
    landasan berpikir.
c. Hakikat nilai adalah suatu hal (sesuatu yang mendasar) yang menyebabkan hal itu pantas
    untuk dikejar, diperjuangkan, berharga, sehingga manusia rela menderita berkorban,  
    mempertahankan, bahkan rela mati untuk itu.
d. Tujuan nilai adalah memberikan motivasi kepada seseorang, menentukan kualitas
    kehidupan seseorang, dan memberikan arah kehidupan.

3. Menurut kualitas dan kadar nilai dapat dibagi dalam 2 bagian, yakni:
a. Nilai Instrumental
Adalah nilai sebagai alat yang memungkinkan kita mencapai berbagai tujuan dan sasaran hidup (Misalnya: uang, harta)
b. Nilai intrinsic
     Adalah nilai yang harus dilayani manusia , bukan untuk melayani manusia. Nilai ini adalah  
     nilai sejati. (Misalnya: kebenaran, keadilan, kesucian, kemanusiaan, kebaikan)

4. Berdasarkan tempat nya ada nilai, dapat dibagi 2, yaitu:
a. Nilai universal, adalah nilai yang berlaku bagi seluruh umat manusia, dimanapun dan
     kapanpun, seperti hak asasi manusia.
b. Nilai particular, adalah nilai yang berlaku bagi kelompok manusia tertentu, di tempat
    tertentu, dalam kesempatan tertentu. Misalnya memberikan sesuatu dengan tangan
    kanan.

5. Dari setiap nilai saling berkaitan dan membentuk suatu system, dimana hal ini akan diusahakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
a. Kebutuhan fisiologis; merupakan kebutuhan-kebutuhan yang paling mendasar untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya. Misalnya pangan, sandang, bpapan, udara dan air.
b. Kebutuhan akan rasa aman dan terlindungi; manusia butuh bebas dari rasa takut, bebas dari ancaman, bebas dari kekerasan yang ditujukan kepada harta benda dan pada dirinya.
c. Kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki; manusia selalu ingin dimiliki dam memiliki seseorang atau kelompok. Manusia butuh dicintai dan mencintai. Jika kebutuhan itu tidak terpenuhi maka manusia akan menjadi apatis dan tidak memperdulikan orang lain lagi.
d. Kebutuhan akan harga diri; setiap ornag berhak menerima hormat dari sesamanya, membutuhkan pengakuan dan penghargaan atas setiap prestasi yang telah dibuatnya. Setiap manusia membutuhkan pengakuan dari keunikan yang dimilikinya.
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri; manusia butuh untuk merealisasikan semua potensi, bakat yang ada pada dirinya. Di dalam ajaran iman Kristen, aktualisasi diri harus sejalan dengan gambar dan rupa Allah.

KONSEP NORMA-NORMA SECARA UMUM DAN KHUSUS (NORMA KRISTEN)

1. Menguraikan materi: “Konsep Norma-norma Secara Umum dan Khusus (Norma Kristen)
Norma adalah: suatu aturan atau ketentuan yang berlaku secara umum dan khusus.
Norma secara khusus: segala pegangan, pedoman, aturan ataupun tolok ukur yang diyakini/dipercaya oleh kelompok tertentu yang mengandung nilai universal.
Norma secara umum adalah: segala aturan, pedoman, pegangan, ataupun tolok ukur yang mengandung nilai universal.
Kristiani: mendoakan musuh
Umum: memusnahkan musuh
Secara Umum: mewajibkan menghormati orang tua
Secara khusus: (kristiani) diwajibkan juga menghormati orang tua

2. Macam-macam norma:
a. Norma yang diajarkan orang tua, mis: memakai pakaian yang sesuai di rumah, menyapa orang lain (selamat pagi, siang, sore, malam) dan lain-lain.
b. Norma yang diajarkan oleh masyarakat, mis: sopan santun, pergaulan tidak bebas, bagaimana bergaul dengan masyarakat, pergaulan muda/I, bagaimana menghargai tokoh-tokoh adat, agama, tokoh masyarakat, dan lain sebagainya.
c. Norma-norma yang diajarkan oleh gereja, mis: takut akan Tuhan, setia kepada ajaran Yesus, kebenaran Allah, mengasihi Tuhan, pokok-pokok iman Kristen, tentang keselamatan dan lain sebagainya.
d. Norma yang diajarkan di sekolah, jangan terlambat, disiplin menggunakan waktu, bagaimana supaya cita-cita tercapai, bagaimana kita supaya tekun belajar, tidak kalah/tinggal kelas, dan lain sebagainya.
e. Norma-norma yang diajarkan oleh pemerintah, mis: sadar dalam hukum, sadar pajak, sadar membayar PBB, sadar lingkungan, hemat energy, sadar dalam hiudp berbangsa dan bernegara, dan lain sebagainya.
f. Norma ynag diajarkan oleh media massa, mis: norma seksual, etika, dan lain sebagainya

3. Norma Kekristenan
·         Mensyukuri anugrah Allah
·         Membangun kehidupan baru
·         Membangun kehidupan yang terpanggil, untuk memelihara dan menjalankan nilai-nilai keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
·         Anak-anak terang yang menghasilkan kebaikan, kebenaran, keadilan Allah, karena Ia hidup di terangi oleh Kasih dan kuasa Allah (Efesus 5:9)
·         Memiliki kasih, dan melaksanakannya
·         Sukacita,
·         damai sejahtera
·         Sabar,
·         murah hatinya
·         Kesetiaan,
·         kelemah lembutan
·         Mampu menguasai diri

GEREJA DAN PERANANNYA


GEREJA DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA
Kompetensi Dasar :
Siswa mapu menjelaskan gereja sebagaiinstistusi sosial dan sebagai persekutuan orang percaya.

Pendahuluan:
Apa yang kamu pahami mengenai Gereja? Diskusikan dengan teman sebangkumu!

MATERI (Ringkasan)
            Dalam kepercayaan Kristen, Yesus Kristus adalah Kepala Gereja. Persekutuan orang-orang percaya kpd Yesus Kristus disebut gereja. Gereja didirikan olehNya. Roh Kudus berkarya mengembangkan dan memelihara gereja di dunia. Yesus berjanji akan senantiasa menyertai gereja sampai akhir jaman (Matius 28:20).

A.    Pengertian Gereja
a.     Dalam bhs Portugis gereja berasal dari kata igreya yg berarti kawanan domba yang dikumpulkan oleh gembala.
b.     Dlm bhs Yunani berasal dari kata kyiriake, yang merupakan sebutan bagi orang-orang yg menjadi milik Tuhan.
c.     Dalam bahasa Ibrani berasal dari kata kahaal,  yang berarti umat yang berkumpul untuk berbakti.
d.     Dalam Perjanjian Baru menggunakan istilah ekklesia, yang berarti dipanggil keluar dari dunia agar hidup dalam kekudusan, tidak tercemar, hidup sbg manusia baru dan sbg anak-anak terang (Galatia 3:26; Efesus 4:17-5:21).
e.     Kesimpulan : Gerja adalah suatu persekutuan orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus dalam karya Roh Kudus.
Di dalam gereja tdk ada lagi perbedaan status, derajat, suku, negara, ras dan diskriminasi. Semua satu di dalam Kristus (Galatia 3:27-28, Efesus 1:23)
B.    Sejarah Perkembangan Gereja
1.    Sesudah Jaman Rasul
Perkembangan gereja pada jaman rasul tdk hanya terbatas pd ha-hal spiritualitas saja, ttp juga meliputi ketiga hal sbb:
a.     Kuantitas.
Secara kuantitas (jumlah), gereja mengalami perkembangan luar biasa. Antiokhia merupakan pusat pekabaran Injil pd saat itu, dan oleh karya roh Kudus dijadikan alat perpanjangan tangan di tempat lain.
b.    Manajemen Gereja
Dari segi organisatoria gereja juga mengalami perkembangan dalam tugas dan manajemen pelayanan. Sehingga terbentuklah jabatan gerejawi yang terdiri dari :
1)    Episkopos/uskup, artinya pemilik jemaat. Dalam pemahaman masa kini biasa disebut pendeta jemaat atau gembala sidang.
2)    Penatua atau presbiter. Umumnya bertugas memimpin bagian gereja yang lbh kecil (bidang pemerintahan gereja).
3)    Diaken atau syamas, bertugas membantu episkopos dalam hal pelayanan kpd orang miskin dan menjaga rumah kebaktian (bidang sosial)

c.     Tata Ibadat atau Liturgi Kebaktian
Pd awal persekutuan orang Kristen tdk memiliki gedung gereja. Mereka melakukan ibadah dari rumah ke rumah. Sekitar tahun 200 di sebuah desa bernama Edessa di wilayah Mesopotamia, gereja pertama dibangun. Mrk mejalankan ibadah pd hari Minggu, dg pemahaman bhw Tuhan Yesus dibangkitkan pd hari ketiga tepat pd hari Minggu. Awalnya pd kebaktian belum ada tata ibadah atau liturgi, shg terjadi kekacauan dlm ibadah (I Korintus 14). Baru stl itu gereja mulai menggunakan liturgi dan liturgi terus berkembang menyesuaikan kemajuan jaman.

2.    Abad Pertengahan (500-1500)
Perkembangan gereja pd abad ini ditentukan oleh corak/pandangan teologi saat itu. Mulai abad ke 11 teologia diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas, dan biasa disebut Scholastic. Tokoh abad pertengahan yang mempengaruhi pandangan teologis adalah :
a.     Anicius Manlius Severinus Boetius
Lahir th 480, berdarah bangsawan. Ia tertarik dg filsafat dan melahirkan karya yang terkenal dg judul Hiburan dari Filsafat.
b.    Gregorius I Benecditus
Lahir sekitar th 480 juga. Pernah mengecap pendidikan di Roma. Ia keluar dan memutuskan untuk keluar bertapa di gua Subiaco pd th 500. Montecasino adalah tempatnya membangun biara sampai akhir hayatnya.karyanya yg paling terkenal adalah Peraturan.
c.     Thomas dari Aquino
Thomas berusaha menyintesiskan perpaduan antara iman dan akal. Merupakan tokoh scholastic terbesar pada  jamannya. Thomisme adl ciri khas ajaran filsafatnya.  Dlm menjelaskan eksistensi Allah, ia mengajukan 5 bukti. Pertama, kenyataan akan perubahan yg diubah oleh sesuatu yang lain. Kedua, kenyataan bahwa sebab dan akibat ada di dunia, dan Allah adalah penyebab pertama (causa prima). Ketiga, ide ada dan tiada di dunia. Seandainya Allah tidak ada, tdk ada sesuatupun yang dapat ada di dunia. Keempat, tingkatan kebaikan dan kesempurnaan di dunia disebabkan oleh Allah. Kelima, tatanan dan tujuan di dalam alam ditujukan kepada Allah.
3.    Jaman Modern
Kemajuan jaman yang ditandai perkembangan iptek yg sangat pesat menempatkan gereja pd situasi yg embivalen. Disatu sisi gereja tdk bisa menolak perkembangan dunia yg makin maju, di lain pihak gereja terancam oleh dampak negatif perkembangn iptek. Gereja tdk lagi bisa menempatkan diri sbg tuan melalui teologinya, sebaliknya harus mau menjadi hamba yg melayani demi pewartaan Kristus yg hidup. Gereja harus mampu menjawab setiap pertanyaan melalui jawaban yang baru atau sama sekali baru. Gereja harus mengembangkan dan memperlengkapi diri untuk mengemban Tri Tugas Gereja, yaitu bersaksi, melayani dan bersekutu!

RANGKUMAN
            Dietrich Bonhoeffer, seorang teolog besar pernah mengatakan : “ Yang paling penting di dalam sebuah gereja bukanlah agama, tetapi Kristus yang mewujud dalam kumpulan manusia”.

PENDALAMAN MATERI

1.     Diskusikan bersama kelompokmu, apakah maksud Kristus menghadirkan gereja di dunia?
2.     Apakah tantangan gereja pd masa kini dan bagaimana cara mengatasinya?
3.     Tulis hasil diskusi di LKS masing-masing.
4.     Presentasikan hasil diskusi kelompokmu !

SISTEM PENILAIAN
1.     Pretes (tes sebelum pelajaran dimulai)
2.     Tugas pribadi dan kelompok
3.     Kemampuan menjawab soal secara lesan
4.     Ulangan harian (tertulis)
5.     Ulangan Umum (tertulis)
6.     Sikap hidup sbg aplikasi /penerapan ajaran Tuhan


Guru Mata Pelajaran : Ev. Lukas Istiadi SN
Apakah arti, sifat dan tujuan gereja?

         Konsep tentang gereja merupakan hal yang hakiki di dalam sejarah agama Kristen. Namun demikian sampai hari ini masih ada ajaran-ajaran yang simpang siur, sehingga mengaburkan pandangan orang Kristen. Karena itu, kita wajib menyelidiki secara saksama doktrin gereja yang terdapat di dalam Perjanjian Baru.

Arti kata gereja

 1. Arti Linguistik

         Kata "gereja" sebetulnya tidak terdapat dalam Alkitab bahasa Indonesia, tetapi kata ini sama dengan "jemaat" atau "sidang jemaat" (/TB #Mat 16:18; 18:17; Rom 16:1,5*). Kata-kata ini adalah terjemahan
dari bahasa Yunani "ekklesia." Kata ekklesia terdiri dari kata depan "ek" yang berarti "ke luar" dan kata kerja "kalein" yang berarti "memanggil." Maka ekklesia berarti "orang-orang yang dipanggil ke luar."

2. Arti Sekuler

         Di masyarakat Yunani kuno, ekklesia merupakan sebagian rakyat setempat yang berkumpul untuk menyelesaikan persoalan-persoalan mereka di bawah pimpinan pemerintahan yang bersifat demokrasi. Dalam /TB #Kisah 19:39* istilah ini dipakai untuk menunjukkan suatu badan politik yang bercorak demokrasi, yaitu "Sidang Rakyat" di Efesus.

 3. Arti di dalam Perjanjian Lama

         Di dalam Septuaginta (Perjanjian Lama bahasa Yunani), kata Ibrani "Qahal" diterjemahkan sebagai "ekklesia." Qahal menunjukkan sidang bangsa Israel di hadapan Allah. Misalnya: Jemaah/Congretation (/TB #Ul 31:30; 1Taw 29:1). Jemaah/Assembly (Hak 21:8*). Maka konsep orang Israel tentang "jemaah" adalah perhimpunan umat Allah di bawah kedaulatan teokrasi. Masih ada satu istilah yang mempunyai konsep ekklesia yaitu "Sinagoge" (Synogogue) yang diterjemahkan sebagai "rumah ibadat" (/TB #Mr 1:21-23*) atau "rumah sembahyang" (/TB #Luk 4:15-16*). Sinagoge merupakan suatu tempat di mana mereka berbakti kepada Tuhan dan kebaktian itu berkenan dengan berdoa, membaca serta menjelaskan ayat-ayat dalam Perjanjian Lama. Gagasan Sinagoge ini mirip dengan eklesia.

 4. Arti di dalam Perjanjian Baru

         Tatkala Yesus mengatakan "Aku akan membangun jemaat-Ku (Ekklesia)" (/TB #Mat 16:18*), para murid mengetahui apa yang dimaksud dengan "jemaat-Ku." Seolah-olah Tuhan mengatakan: "Lihatlah, orang-orang Yahudi mempunyai jemaat dan orang Yunani juga mempunyainya. Kini Aku akan membangun jemaat-Ku." Menurut Hall Lindsay, gereja di dalam Perjanjian Baru adalah suatu demokrasi-teokratik, suatu lembaga yang bebas, tetapi kebebasan
mereka berdasarkan kesetiaan kepada Kristus. Maka gereja merupakan suatu tubuh, di mana anggota-anggota-Nya disatukan melalui kasih mereka terhadap Kristus dan ketaatan kepada-Nya (under the Lordship
of Christ).


Sifat dasar gereja

         Kata "ekklesia" dipakai di Perjanjian Baru sebanyak 115 kali, di mana 92 kali dipakai untuk menunjukkan gereja setempat (local Chruch). Yang lain menunjukkan gereja di dalam pengertian yang umum. Dengan demikian kita megenal dua ganda sifat dasar gereja:

 1. Dalam pengertian umum Ekklesia

         "Ekklesia" mencakup semua orang yang beriman di dalam Kristus, tanpa menyinggung perbedaan waktu dan lokalitas (/TB #Mat 16:18*). Inilah yang disebut dalam Pengakuan Iman Rasuli sebagai "gereja yang kudus dan am." Gereja ini akan menjadi realitas sewaktu Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya (/TB #Ibr 12:23; Wahy 21:22*).

 2. Dalam pengertian lokal

         "Ekklessia" merupakan gereja setempat, gereja yang berkaitan dengan waktu dan tempat dan merupakan sebagian dari gereja yang kudus dan am.

         Tatkala Yesus mengatakan: "Aku akan membangun jemaat-Ku, kepadamu Aku berikan kunci Kerajaan Surga" (/TB #Mat 16:18*). Di sini "jemaat" menunjukkan gereja di dalam arti yang umum. Tetapi janji Tuhan itu diulang di dalam /TB #Matius 18:18-20*, di mana gereja setempat pun diberi "Kunci Kerajaan Surga."

Tujuan Gereja

         Tujuan gereja tercantum dalam /TB #Efesus
Tha nguoi dung noi se yeu minh toi mai thoi thi gio day toi se vui hon. Gio nguoi lac loi buoc chan ve noi xa xoi, cay dang chi rieng minh toi...          http://www.freewebtown.com/gaigoisaigon/  
mencapai tujuan ini, hendaknya kita mengenal dua kata yang sering muncul di dalam Perjanjian Baru :

 1. Koinonia

         Yaitu persekutuan (Fellowship) yang mempunyai arti "sharing" di dalam persahabatan, iman, pelayanan bahkan harta benda (/TB #Kis 2:44*). Koinonia akan tercapai kalau kita rela diatur dan di satukan oleh Roh Kudus.

 2. Diakonia

         Yaitu pelayanan orang Kristen. Hal ini dijelaskan oleh D.L. Moody sebagai berikut: "Gereja adalah misi, tanpa misi berarti tanpa gereja. Tuhan memanggil dan mengasingkan gereja dan keduniawian dan kemudian mengutusnya kembali ke dunia dengan suatu misi."

         Memang bentuk organisasi dan liturgi boleh senantiasa berubah menurut kebutuhan masing-masing tetapi tujuan gereja adalah sama yaitu melalui Koinonia dan Diakonia kita memuliakan Tuhan.


Diintisarikan oleh :
Ev. Lukas Istiadi SN
Guru Mata Pelajaran Religiusitas
SMA BOPKRI BANGUNTAPAN YOGYAKARTA