KASIH DAN KEADILAN ALLAH
“Manusia mati di dalam dosa, itu adalah
keadilan Allah; umat pilihan diselamatkan, itu adalah kasih Allah.
Bersyukurlah!” (Ayub
8:3)
Konsep
pemahaman kasih dan keadilan dalam diri manusia sangatlah berbeda dengan konsep
kasih dan keadilan Allah. Sehingga kita sering bertanya: Kalau Allah itu
mengasihi mengapa ada neraka? Bila Allah adil mengapa ada yang kaya tetapi ada
yang miskin? Kalau Allah itu mengasihi mengapa penderitaan terus menerus harus
kita alami? Kalau Allah adil mengapa orang yang berlaku curang hidupnya malah
berkelimpahan, sementara orang yang takut akan Tuhan hidupnya berkekurangan?
Lalu dimana letak kasih dan keadilan Allah?
Mengapa
kita sulit memahami kasih dan keadilan Allah? Ada 2 penyebab mengapa manusia
sulit memahami kasih dan keadilan Allah:
1) Manusia
memiliki kasih yang terbatas, sehingga sangat sulit memahami kasih Allah yang
tidak terbatas. Kasih manusia yang terbatas tidak dapat
menjadi patokan untuk menilai seberapa besar kasih Allah, justru harus
sebaliknya. Kasih Allah seharusnya menjadi patokan, dasar tindakan manusia
(I Yoh. 4:8, 16).
2) Bahwa dengan keadilannya yang terbatas pula, manusia (yang sudah cemar oleh
dosa), tidak layak menghakimi keadilan Allah
yang absolut.
Kasih dan keadilan Allah senantiasa berjalan bersama-sama. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya barang siapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh.3:16). “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23) adalah contoh kasih dan keadilan Allah berjalan bersama-sama.
Saat kita berbuat dosa, maka kita
harus menerima konsekuensi hukuman Allah. Tetapi jika kita bertobat dan hidup
benar di hadapan Tuhan maka kita akan diampuni dan diberkati. Itu adalah
keadilan sekaligus kasih Allah.
Bagaimana dengan kehidupan kita saat
ini? Masihkan kita menganggap semua yang terjadi dalam hidup kita terutama
hal-hal yang tidak mengenakkan (sakit, pendeitaan, kemiskinan, dll) adalah
wujud ketidak adilan Allah?
Keadilan dan kasih Allah selalu berjalan bersama-sama,
hanya saja manusia sulit memahami jika tanpa dilandasi sebuah keyakinan dan
iman yang teguh.. Amin!