Jumat, 15 Maret 2013

PENGHARAPAN DALAM PENDERITAAN



PENGHARAPAN DALAM PENDERITAAN
“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai”  (Mazmur 126:5)

Ketika kita sedang mengalami situasi yang sulit, kondisi yang tidak mengenakkan, hidup dalam kesusahan serta menderita, biasanya yang kita lakukan adalah menggerutu, mengeluh, menyalahkan pihak lain, patah semangat. Semua yang kita lihat hanyalah bayang-bayang suram bahkan gelap. Kita sulit untuk bisa melihat seberkas sinar terang dibalik penderitaan yang kita alami. Dalam situasi apapun bahkan ketika semua kita anggap tidak ada jalan keluarnya lagi, sebenarnya kita tetap memiliki pengharapan yang pasti di dalam Tuhan. Mengapa demikian?
1)    Tuhan sanggup melakukan perkara yang besar bagi kita (Mazmur 126:2-3). Untuk itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersukacita dalam segala keadaan.
2)    Tuhan sanggup memulihkan keadaan kita, seperti memulihkan batang air (Mazmur 126:4). Jika saat ini kita mengalami kondisi “kering” maka Tuhan sanggup memulihkan untuk mengembalikan mata air berkat agar terus mengalir dalam hidup kita.
3)    Tuhan senantiasa akan memberkati jerih payah dan kerja keras kita. Meskipun saat ini kita harus ‘menabur dengan mencucurkan air mata’ namun janji berkat Tuhan akan mengubah penderitaan menjadi sukacita (Mazmur 126:5).


4)    Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8:28). Apapun yang terjadi dengan hidup kita saat ini, yakinlah itu semua dalam kerangka rencana Tuhan bagi kebaikan kita semua.
Saudara terkasih, terkadang ketika kita minta cuaca cerah kepada Tuhan, justru hujan dan badai yang terjadi. Kenapa? Karena melalui hujan dan badai itu Tuhan akan memberikan pelangi yang indah dalam kehidupan kita. Jangan mengeluh menjalani hidup ini. Lakukan semuanya dengan bersandar akan pengharapan dalam Tuhan. Ingat, bahwa Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkotbah 3:11). Serahkanlah segala kekuatiran kita kepada Tuhan, melalui doa dan ucapan syukur serta puji-pujian. Maka damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus (Filipi 4:6-7). Amin !
@Ev. lukas istiadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar